Home » » Mengapa Meniup Makanan Di saat Masih Panas Tidak di Perbolehkan?

Mengapa Meniup Makanan Di saat Masih Panas Tidak di Perbolehkan?

Written By Sologuyonan on Sunday, March 18, 2012 | 1:31 AM



Berikut penjelasanya : Jika kita meniup makanan
yang masih panas, maka kita
akan mengeluarkan gas CO2
dari dalam mulut. menurut
reaksi kimia, apabila uap air
bereaksi dengan karbondioksida akan
membentuk senyawa asam
karbonat (carbonic acid) yang
bersifat asam. H2O + CO2 => H2CO3 Perlu kita tahu bahwa didalam
darah itu terdapat H2CO3 yang
berguna untuk mengatur pH
(tingkat keasaman) di dalam
darah. Darah adalah Buffer
(larutan yang dapat mempertahankan pH) dengan
asam lemahnya berupa H2CO3
dan dengan basa
konjugasinya berupa HCO3-
sehingga darah memiliki pH
sebesar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut: CO2 +
H20 HCO3- + H+ Tubuh menggunakan
penyangga pH (buffer) dalam
darah sebagai pelindung
terhadap perubahan yang
terjadi secara tiba-tiba dalam
pH darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian
pH tersebut, bisa
menyebabkan salah satu dari
2 kelainan utama dalam
keseimbangan asam basa,
yaitu asidosis atau alkalosis. Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu
banyak mengandung asam
(atau terlalu sedikit
mengandung basa) dan sering
menyebabkan menurunnya
pH darah. Sedangkan Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah
terlalu banyak mengandung
basa (atau terlalu sedikit
mengandung asam) dan
kadang menyebabkan
meningkatnya pH darah. Kembali lagi ke permasalahan
awal, dimana makanan kita
tiup, lalu karbondioksida dari
mulut kita akan berikatan
dengan uap air dari makanan
dan menghasilkan asam karbonat yang akan
mempengaruhi tingkat
keasaman dalam darah kita
sehingga akan menyebabkan
suatu keadaan dimana darah
kita akan menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH
dalam darah menurun,
keadaan ini lebih dikenal
dengan istilah asidosis. Seiring dengan menurunnya
pH darah, pernafasan menjadi
lebih dalam dan lebih cepat
sebagai usaha tubuh untuk
menurunkan kelebihan asam
dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon
dioksida.
Pada akhirnya, ginjal juga
berusaha mengkompensasi
keadaan tersebut dengan cara
mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih. Tetapi kedua mekanisme
tersebut tidak akan berguna
jika tubuh terus menerus
menghasilkan terlalu banyak
asam, sehingga terjadi asidosis
berat. Sejalan dengan memburuknya asidosis,
penderita mulai merasakan
kelelahan yang luar biasa, rasa
mengantuk, semakin mual
dan mengalami kebingungan.
Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah
dapat turun, menyebabkan
syok, koma dan bahkan
kematian.
Nah itulah alasan mengapa
kita tidak diperbolehkan meniup makanan dalam
kondisi masih panas, yang
ternyata sangat
membahayakan jiwa kita. Hal tersebut dalam Islam
sendiri jelas sangat dilarang
selain kurang etis (kelihatan
serakah) juga tidak
menunjukan kesabaran kita
dalam menghapapi sebuah hidangan. Meski terkadang berat “sabar”
merupakan kunci dari sebuah
keberhasilan, hal ini jika kita
bisa aplikasikan maka kita
akan terhindar dari sifat-sifat
negatif sehingga imun meningkat dan membuat kita
kebal terhadap serangan
penyakit. Coba kita bercermin
dari orang yang sabar pasti
kelihatan muda dan sehat
selalu. Bagaimana dengan anda ?
Masih meniup juga jika tersedia hidangan panas ?

Source:

0 komentar:

Post a Comment