Home » » Potret Pilu Kesenjangan Sosial yang Mengancam Dunia

Potret Pilu Kesenjangan Sosial yang Mengancam Dunia

Written By Yhan on Tuesday, April 28, 2015 | 5:35 AM

Kesenjangan sosial dan ekonomi selalu menjadi masalah klasik di seluruh belahan bumi.  Perbedaan pendapatan antara si miskin dan si kaya yang terlampau jauh menimbulkan kecemburuan sosial yang dapat berujung pada kebencian. Tidak itu saja, disparitas yang terlalu jauh juga dapat mengancam keseimbangan kekuatan ekonomi suatu negara.

Berikut adalah potret bukti kesenjangan kaya - miskin yang mulai mengancam ekonomi di berbagai negara di dunia.
Sau Paulo, kota dengan kesenjangan sosial yang tinggi

India

Dalam beberapa dekade terakhir, India mengalami lonjakan pembangunan ekonomi yang sangat masif, dengan pesatnya pembangunan beberapa kota besar secara signifikan.Delhi, ibukota India, menjadi etalase kemakmuran negara, dengan begitu banyak bangunan mewah sebagai bagian dari modernisasi perkotaan.

Begini cara orang kaya Mumbai menghamburkan uangnya
Beginilah orang kaya India menikmati uangnya

Namun ini mengundang urbanisasi penduduk India ke pusat perkotaan untuk mengadu nasib, bangunan kumuh banyak tumbuh di kota-kota besar seperti Mumbai dan Delhi. Sebagai gambaran nyata, banyak kompleks bangunan mewah yang diapit oleh perkampungan kumuh tempat tinggal pembantu-pembantu si kaya.
Pemandangan Kontras Kota Mumbai
Pemandangan kontras kota Mumbai

Uni Emirat Arab

Pertumbuhan Luar Biasa di Dubai
Kota Dubai mungkin menjadi ikon terbaik dari betapa kayanya negara Uni Emirat Arab karena minyak. Kota pantai tersebut dalam beberapa puluh tahun telah berubah dari padang pasir menjadi terkenal di seluruh dunia. Begitu banyak gedung pencakar lain, hotel mewah dan pusat perbelanjaan terbaik bahkan mereka mampu membangun banyak pulau buatan yang sayangnya hanya dinikmati oleh kalangan atas saja.

Seberapa kaya Dubai? lihat saja, jalanan macet dipenuhi mobil sport.

Para Pekerja di Dubai
Dubai dibangun oleh keringat para pekerja migran. Buruh India dan Pakistan menjadi tulang punggung dari pembangunan gedung-gedung mewah Dubai. Namun sebagian besar buruh hidup dalam kondisi memprihatinkan di barak pekerja di daerah Sharjah dan Al Quoz. Banyak dari buruh ini harus bekerja selama 12 jam sehari.

Bahkan untuk tidur pun mereka masih sengsara

Yunani

Meskipun tengah dilanda krisis ekonomi tak berkesudahan, Yunani masih saja mempertahankan gaya hidup mewah. Kalangan atas di bidang perkapalan, keuangan dan media, masih mentereng sementara sebagian besar masyarakatnya menderita akibat depresi ekonomi.

Kapal pesiar banyak berlayar di Yunani
Yunani mendapat pukulan keras Krisis Moneter Global yang menyebabkan melambungnya angka pengangguran di tahun 2008 hingga 2013. Serangkaian dana talangan dari Uni Eropa berusaha membantu, namun program penghematan yang diterapkan pemerintah menyebabkan terhentinya layanan sosial. Ini makin membuat warga miskin menjadi semakin menderita.

Krisis utang Yunani banyak melahirkan gelandangan baru

Meksiko

Bagian utara Negara Meksiko relatif lebih makmur dibanding bagian selatan. Bagian selatan Meksiko menjadi medan peperangan antar kartel narkoba. Jumlah orang kaya di Meksiko 10 persen dan penghasilannya 30 kali lebih besar dibanding lainnya.

Ini bukan rekayasa Photoshop, komplek perumahan si kaya dan si miskin ini diambil dari udara

Sekitar 42 persen dari total populasi Meksiko hidup dibawah garis kemiskinan, banyak diantaranya tanpa pernah mengecap pendidikan, menyebabkan pertumbuhan negara ini terhambat. Pemerintahan yang korup juga ikut andil. 60 juta jiwa yaitu separuh dari populasi hidup dalam kemiskinan dan 20 juta darinya hidup dalam kemiskinan yang sangat. Memakan sisa makanan sudah biasa mereka lakukan dan kadang selama beberapa hari mereka tidak makan.


Chili

Chili mendapatkan banyak keuntungan dari sumber daya alam dan berkat itu mampu meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Namun ternyata pertumbuhan itu hanya sebatas lingkaran orang tertentu saja. Hanya orang-orang kaya yang mampu menyekolahkan anak mereka sampai lulus perguruan tinggi, dan mereka menjamin anak-anaknya mendapat pekerjaan bagus dengan cara apapun.

Potret kemiskinan Chili

Penyebaran kesejahteraan di Chili sangat tidak merata, 10 persen penduduk paling miskin di Chili hanya mendapatkan 1,2 persen total kekayaan negara. Ironisnya, kebanyakan orang miskin adalah buruh tambang, sektor yang menjadi pilar ekonomi Chili. Mereka hidup dalam kondisi memprihatinkan baik di tempat kerja maupun di rumahnya.

Afrika Selatan

Afrika Selatan  tumbuh cukup pesat sejak berakhirnya sanksi Internasional pada tahun 1996 menyusul dihapuskannya sistem Apartheid. Sebagian kecil masyarakat mendapatkan keuntungan melimpah dari pertumbuhan ini, bahkan, dua orang terkaya di Afrika Selatan memiliki kekayaan setara dengan total harta yang dimiliki 50 persen penduduk miskin negara ini.

47 persen penduduk Afrika Selatan masih miskin

Menurut Bank Dunia, Afrika Selatan merupakan salah satu negara yang memiliki kesenjangan pendapatan terbesar di dunia, dengan 47 persen rakyatnya hidup dalam kemiskinan.

Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pada bulan Maret 2014, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,28 juta orang, sekitar 11,25%. Jumlah penduduk miskin berkurang sebesar 0,32 juta orang jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2013 sebesar 28,60 juta orang. Sebaliknya, kendati pertumbuhan ekonomi dan jumlah orang kaya Indonesia meningkat, kesenjangan sosial justru makin menganga lebar.

Indonesiaku tercinta
Fenomena meningkatnya jumlah orang kaya dengan cepat dan lambannya penurunan jumlah penduduk miskin menunjukkan rendahnya kualitas pertumbuhan ekonomi negara kita sehingga disparitas ekonomi semakin besar. Koruptor yang masih mudah menguasai kekayaan rakyat juga memperparah kesenjangan sosial dan ekonomi di Indonesia.
Sementara banyak orang kaya memiliki rumah lebih dari satu,
Aisyah dan Bapaknya yang sakit hanya punya sebuah becak sebagai tempat tinggalnya.

Ini hanya gambaran dari kondisi yang terjadi di hampir seluruh negara di dunia dan menjadi peringatan untuk bisa bersama mengurangi jarak kesenjangan tersebut. Satu pesan moral yang bisa dipetik dari fenomena ini; Berbagilah.

0 komentar:

Post a Comment